TS-NEWSMAIL.CF, BANDA ACEH - Geliat pertumbuhan
ekonomi kecil di Banda Aceh menunjukkan pada tingkatan positif.
Pertumbuhan ekonomi tercatat stabil dan mencapai angka 6,12 persen atau
jauh meningkat dibandingkan kondisi sebelum terjadi bencana taunami 2004
silam.
Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin
Djamal saat memberi sambutan pada sidang paripurna istimewa DPRK Banda
Aceh dalam rangka memperingati hari jadi ke 810 Kota Banda Aceh di
Gedung DPRK setempat, Rabu (22/4/2015).
Menurutnya, pendapatan domestik regional bruto (PDRB) meningkat
secara stabil hingga mencapai Rp 3,65 triliun di tahun 2013 dengan PDRB
perkapita mencapai Rp 15,25 juta.
"Membaiknya kondisi perekonomian juga ditunjukkan dengan terus
meningkatnya jumlah industri kecil dan menengah dari 5.861 ditahun 2012
menjadi 5.933 ditahun 2013," katanya.
Angka itu, tambahnya, diprediksi akan terus meningkat sejalan dengan
berbagai penerapan inovatif yang mendukung kemudahan dan iklim dunia
usaha. "Seperti penerapan aplikasi perizinan secara
online yang diresmikan pada Februari lalu," jelasnya.
Selain itu, investasi berskala nasional juga mulai tampak tumbuh di
Kota Banda Aceh. Hal ini terbukti dengan terdapat 20 proyek beskala
nasional melalui penanaman modal asing (PMA) dengan investasi sebesar Rp
1,6 triliun. Lalu juga ada empat proyek penanaman modal dalam negeri
(PMDN) senilai Rp 77,8 miliar.
"Peningkatan perekonomian juga dapat dilihat dari menurunnya jumlah
angka kemiskinan di Banda Aceh, dari 8,5 persen ditahun 2012 menjadi
7,17 persen di tahun 2013. Jumlah koperasi yang aktif juga tercatat
mencapai lebih dari 400 unit koperasi," terang Illiza.
Sedangkan dari kualitas hidup dan kesejahteraan, kata Illiza, Banda
Aceh juga bersaing dengan kota-kota maju lainnya di Indonesia. Indeks
pembangunan manusia (IPM) Banda Aceh mencapai 79 pada 2013 dan yang
tertinggi di Provinsi Aceh.
"Bahkan IPM ini melampaui rata-rata nilai provinsi 73,05 dan angka
IPM nasional yang ditahun 2012 hanya mencapai 73,81," sebutnya.(
SERAMBINEWS.COM)